Keluar dari Hutan Media Sosial

Hueeehhh… Sudah berbulan-bulan ngga menuliskan apa-apa di sini. Kali ini gue ngga akan ngebahas tentang Gintama atau yang lain karena gue akan menuangkan sedikit uneg-uneg.

Media sosial beberapa bulan terakhir terasa sangat panas (terutama Facebook). Yap, sudah jelas, alasannya adalah Pilkada, DKI khususnya. Walaupun ber-KTP DKI, tapi gue sendiri sekarang tidak tinggal di DKI. Gue cuma kebagian panasnya Pilkada DKI di medsos, tanpa kebagian liburnya. Hh..

Dari momen yang katanya “pesta demokrasi” ini, terpampang nyatalah, sifat dan pemikiran sebagian teman-teman gue di Facebook. Ada yang selalu menggembar-gemborkan kebaikan paslon pilihannya, ada yang terus getol menyebar berita keburukan paslon pesaingnya, ada yang keduanya. Gue pun bertanya-tanya, ada apa ini?

Rupanya Pilkada sangat kuat efeknya. Membuat orang lupa bahwa menjelek-jelekkan orang lain itu perbuatan tercela, memuji orang lain secara berlebihan jg tidak baik, fanatik sempit apalagi. Ingatkah kalian, bahwa itu semua adalah pelajaran SD yg ketika dipelajari rasanya gampang sekali tapi pada praktiknya lebih sulit daripada matematika?

Lelah dengan semua itu, gue pun mencari pelarian. Gue lari dari medsos dan menikmati dunia nyata yang ternyata lebih tenang. Dunia nyata, di sekitar gue, di mana orang-orang masih menjaga perilaku dan ucapannya, tak seliar di medsos. Ah.. Damainya..

Kalau begini, untuk apa ada dunia maya? Ibarat hidup yang sudah indah, mimpi jd dirasa tak perlu. Karena kenyataan lebih indah daripada mimpi.#gaknyambung

Leave a comment